Lumajang — Di tengah kepungan abu vulkanik dan aktivitas masyarakat yang serba terbatas akibat erupsi Gunung Semeru, dapur umum menjadi nadi kehidupan bagi warga terdampak. Setiap hari, para relawan berjuang memastikan ratusan paket makanan siap santap bisa dibagikan kepada pengungsi tepat waktu. Namun pada Minggu (30/11/2025), semangat itu semakin kuat dengan kehadiran langsung prajurit TNI dalam proses memasak hingga distribusi pangan.
Bati Tuud Koramil 0821-04/Gucialit, Pelda Said, hadir bersama relawan di dapur umum Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, membantu mempersiapkan kebutuhan makanan bagi warga. Dengan apronnya yang sudah berlumur tepung dan tangan yang terus bergerak mengaduk raksang masakan, Pelda Said tampak menyatu dengan tim dapur umum, membuktikan bahwa pengabdian prajurit tidak mengenal batas medan maupun peran.
Bukan hanya sekadar membantu, kehadiran Pelda Said memberikan motivasi tambahan bagi relawan yang sejak awal bencana telah bekerja tanpa mengenal lelah. Di antara kepulan asap dari tungku besar, suasana penuh kebersamaan terbangun TNI, perangkat desa, dan warga bergotong royong demi memastikan tak ada satu pun warga pengungsi yang kekurangan pangan.
Pelda Said menyampaikan bahwa dukungan di dapur umum adalah bagian dari komitmen moral TNI untuk selalu berada di sisi rakyat, terutama saat kondisi krisis.
“Makanan adalah kebutuhan paling mendasar. Kami di sini untuk memastikan warga tetap kuat, sehat, dan tidak kehilangan harapan. Dapur umum ini bukan hanya tempat memasak, tapi juga tempat membangun semangat bersama,” ujarnya.
Setiap menu yang dimasak disesuaikan dengan kebutuhan gizi para pengungsi, terutama anak-anak, ibu menyusui, dan lansia. Setelah proses memasak selesai, Pelda Said bersama tim bergerak mendistribusikan makanan ke titik-titik pengungsian di sekitar Supiturang.
Keterlibatan TNI dalam dapur umum Semeru membuktikan bahwa peran prajurit bukan hanya dalam evakuasi dan keamanan, tetapi juga dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Dari memasak, mengemas, hingga mengantarkan makanan, semua dilakukan dengan penuh ketulusan.
Dapur umum tanggap darurat ini kini menjadi simbol kekuatan solidaritas. Di dalamnya, energi kebersamaan terus menyala dan TNI hadir sebagai salah satu sumber semangat terbesar bagi warga terdampak. (Pendim 0821)
